Rabu, 23 April 2014

pikiran vs perasaan vs waktu

Pikiran vs perasaan
Manusia adalah makhluk yang sempurna di muka bumi ini. Salah satu alasannya adalah karna akal pikiran dan perasaan yang dimiliki oleh kita semua. Karunia ini telah diberikan Sang Pencipta untuk membantu kita dalam menjalankan hidup di dunia. Hanya saja kita sebagai manusia terkadang dan malah tidak bisa menggunakan akal pikiran dan perasaan yang telah dibekali secara maksimal.
Pikiran yang kita miliki bekerja secara objektif. Ada nilai-nilai di dalamnya. Benar atau salah. Baik atau buruk. Satu atau dua. Bulat atau petak. Dengan dibekali pikiran kita bisa melakukan hal-hal yang seharusnya benar dan meninggalkan segala yang tidak benar. Namun mengapa masih ada manusia yang bisa berbuat salah? Ada nya campur tangan perasaan di dalamnya.
perasaan lebih bersifat subjektif. Setiap manusia bisa memiliki berbagai macam perasaan terhadap suatu objek. Perasaan lebih bersifat mencari kesenangan. Mencari kebahagian. Tanpa peduli didalamnya salah atau tidak.
Pikiran dan perasaan bekerja sendiri-sendiri. Pikiran berorentasi kepada kebenaran dan sedangkan perasaan berorentasi kepada kebahagian. Ketika kita memutuskan sesuatu bisa jadi pikiran kità yang dominan,atau perasaan yang mendominan atau bahkan seimbang.
Beruntunglah kita sebagai manusia memiliki keduanya. Apalagi bila kita bisa menggunakan keduanya secara benar. Semua itu kita sendiri yang mengendalikannya. Apakah hanya mempertahankan kebenaran tanpa harus merasakan kebahagian. Atau merasakan kebahagian tanpa ada kebenaran?
kalau boleh saya memilih...saya akan memilih kebenaran yang membawa kebahagian :) 


waktu vs perasaan

Terkagum-kagum dengan Sang Maha Pencipta yang telah menciptakan waktu. Waktu tak akan ada bisa seorang pun yang menyentuhnya. Tak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya. Waktu selalu bergerak apapun yang terjadi. Tak ada seorang pun yang bisa mengubahnya. Apa pun yang terjadi pada anda dia terus bergerak konstan. Percayalah tak ada seorang manusia pun yang bisa mengalahkan waktu.
bahkan terkadang kita membenci waktu. Menyalahkan waktu,kenapa terasa cepat atau kenapa terasa waktu berjalan lama. Padahal waktu selalu bergerak konstan,tidak berubah-ubah.
kita bisa belajar dari waktu. Waktu yang selalu bergerak kedepan,menuju masa depan,tanpa melihat apa pun yang terjadi di belakang.
terkadang kita suka melihat atau bahkan menyimpan lama rasa sedih kita dari masa lalu,hingga mempengaruhi kehidupan kita sekarang atau bahkan masa depan. Tidak salah memang. Kita semua memiliki rasa itu baik itu disadari atau pun tidak.bagi saya itu hal yang manusiawi. Apalagi dari kecil bahkan dari lahir kita selalu diajarkan untuk menghafal atau mengingat sesuatu. Tapi kita tidak pernah diajarkan untuk melupakan atau menghilangkan sesuatu. Jadi menurut saya wajar saja itu terjadi.Hanya saja kita harus bijaksana dalam mengatasinya.
kita tidak bisa terbelenggu oleh masa lalu yang pahit. Move on. Belajar dari waktu yang selalu bergerak kedepan tanpa harus menoleh kebelekang. Biarkan masa lalu itu menjadi pelajaran buat kita kedepan agar lebih dewasa dalam menyikapi suatu hal. Jangan biarkan perasaan masa lalu anda mengontrol diri anda. Tapi andalah yang mengontrol perasaan anda. Waktu memang tidak akan ada yang bisa mengalahkan. Tapi kita bisa berteman dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi diri sendiri ataupun lingkungan sekitar.
Dan percayalah life is never flat,up and down. We must move on... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar