Sabtu, 26 April 2014

How one generation love, the next generation learns...




Video ini sangat menyentuh saya pribadi. Jujur air mata saya tak bisa tertahankan dengan rasa sesak didada ketika melihat adegan di video ini. Pertama sekali yang saya ingat setelah melihat video ini adalah orangtua saya terutama mama saya dan anak saya.
Betapa tidak, saya sekarang adalah seorang anak sekaligus seorang ibu. 

Benar apa yang disampaikan oleh video ini, bahwa "how one generation love, the next generation learns...". Ketika kita memperlakukan orangtua kita pastilah akan ditiru dengan anak kita kelak. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai kelak. Dan akan ada seperti siklus kehidupan, di mana saat ini kita menjadi anak, besok kita menjadi orangtua dan kelak akan menjadi orangtua yang seperti kekanak-kanakan. 

Social Cognitive Theory examines the processes involved as people learn from observing others and gradually acquire control over their own behaviour’
( Bandura 1986, 1997 )

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi  lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, pada video diatas bagaimana seorang anak dibesarkan oleh seorang ibu yang penyayang dan sabar, setelah besar anak tersebut pun menjadi orang yang penyayang dan sabar pula.
  
Teori Peniruan (Modeling)
Albert Bandura dan Richard Walters (1959, 1963)10, telah melakukan eksperimen lain yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil eksperimen mereka mendapati, peniruan terjadi hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru). Proses belajar semacam ini disebut "observational learning" atau pembelajaran melalui pengamatan. Bandura, kemudian menyarankan agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandangkan teori pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa memberi pertimbangan terhadap proses mental seseorang.
Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri (kognitif) dan persekitaran. Menjelaskan pandangan ini, beliau telah mengemukakan teori pembelajaran peniruan, dalam teori ini beliau telah menjalankan kajian bersama Walter (1963) terhadap perlakuan kanak-kanak apabila mereka menonton orang dewasa memukul, mengetuk dengan tukul besi dan menumbuk sambil menjerit-jerit dalam video. Setelah menonton video kanak-kanak ini diarah bermain di bilik permainan dan terdapat patung seperti yang ditayangkan dalam video. Setelah kanak-kanak tersebut melihat patung tersebut, mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan oleh orang yang mereka tonton dalam video.
 jenis-jenis peniruan (modelling) :
1.peniruan langsung
2. peniruan tidak langsung
3. peniruan gabungan
4. peniruan sesaat / seketika
5. peniruan berkelanjutan 

Maka hendaknya orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya baik dalam urusan dunia atau akhirat. Misal memberikan pendidikan agama sesuai tingkat pemahaman anak. Mengajarkan rukun Islam, rukun Iman, dll. Membiasakan anak-anak melakukan sesuatu hal yang baik walaupun itu hal-hal yang kecil, ajak mereka melakukan bersama-sama. Karena apapun yang kita perintahkan dan larang kepada orang lain, akan sia-sia dan percuma, jika kita sendiri tidak memberi contoh/keteladanan. Perintahkanlah dirimu dahulu, sebelum memerintahkan orang lain. Dan laranglah dirimu dahulu, sebelum melarang orang lain. Memberi nasehat itu baik, tapi lebih baik lagi jika kita juga memberi contoh. Karena musuh terberat, bukanlah orang lain, tapi diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar